Minggu, 12 Juni 2011

REFLEKSI KOMENTAR ELEGI FILSAFAT

Hidup di dunia ini kita sebagai manusia saling berhubungan dan saling berkaitan satu sama lain. Begitu pula kita dengan ilmu juga berkaitan, sehingga manusia juga sangat membutuhkan ilmu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tetapi apabila kita telah mendapatkan ilmu, maka kita juga harus membagi ilmu yang telah kita dapatkan kepada orang lain sehingga apa yang kita dapatkan akan bermanfaat bagi kehidupan orang banyak. Dalam mempelaJari ilmu juga ada pendekatan yang harus diperhatikan, maka sama halnya pula ada pendekatan dalam mempelajari filsafat, ada 3 pendekatan yaitu aksiologi, ontology dan epistemology.
Dalam filsafat mempunyai banyak makna dan arti, misalnya saja semua hal yang singkat di dalam filsafat adalah judul buku, contohnya arogan. Dalam mempelajari filsafat harus berfikir kritis, begitu pula dalam melakukan komentar dalam elegy yang ada kita juga berkomentar secara yang ikhlas dan juga yang berhubungan dengan elegy tidak menyimpang dari isi yang terkandung dalam elegy tersebut. Dalam berfilsafat juga harus berani mengambil resiko, sebagaimana ada dalam pikiranku yang terdapat dalam ruang dan waktu. Sedang dalam dunia dapat di rangkum menjadi satu yang disebut sebagai kritikal, untuk hidup kritikal adalah hidup yang sadar akan ruang dan waktu.
Matematika adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan angka, perhitungan, logika, dll. Misalnya pemjumlahan 2 + 3 = 5 itu berati netral dalam ruang dan waktu yang ada, sedangkan makna dari 2 ≠ 2 itu dapat dilekatkan dalam suatu waktu. Dalam filsafat matematika itu akan bernilai benar ketika ada di dalam pikiran atau ketika sedang dipikirkan, tetapi ketika sudah di ucapkan dan dituliskan akan salah. Itu semua akan dianggap benar apabila terkait dengan ruang dan waktu.
Di dalam elegy ontology dan epistemology terkandung makna diterangkan dan menerangkan etik dan estetika. Sedangkan makna politik pendidikan adalah orang yang berkecimpung dalam politik dan berkuasa parsial guru menjadi berpolitik universal. Sedangkan dalam filsafat orang yang sangat berbahaya adalah orang yang berfilsafat secara persial. Berfilsafat dapat dilakukan secara sendiri tetapi dalam berpolitik tidak dapat dilakukan secara sendiri.
Makna dari skeptis adalah tidak iya dan juga tidak bukan (skeptism), sedangkan prajektori (lintasan). Dalam matematika itu bersifat dinamik, jadi salam ini kita dalam belajar matematika hanyalah memikirkan matematika itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar